Title : Gray Rose (Chapter 1): First Meeting
Author : Aulia Sylvain (Hanifah Aulia H) dan Raijuuken (Aleka Rizki A)
Genre : Mystery, Romance
Main Cast :
Oreki Houtaro
Chitanda Eru
Agatha Naomi
Sakurada Yuusuke
Supporting Cast :
Ibara Mayaka
Fukube Satoshi
Disclaimer : Hyouka (Light Novel: Honobu Yonezawa, Manga: Task Ohna)
Sebuah ruang yang sangat gelap. Hanya ada seberkas sinar yang muncul. Ada banyak sosok tak jelas. Ada dua orang yang sedang mengobrol. Tapi pasti ada seseorang yang ia kenal walau buram. Tiba-tiba ia sudah menyaksikan sebuah kepergian seseorang, ia tidak mengenalnya. Hilang—timbul. Gelap… lalu terang… gelap lagi…
Semuanya begitu tampak tak jelas. Seperti ingatan yang buram. Dan tiba-tiba ia menyaksikan sebuah tragedi yang begitu menyeramkan. Seorang gadis terbunuh. Ada darah mengalir!
Pemuda itu terbangun dengan sigap. Napasnya memburu. Ia duduk termangu. Penuh ragu dan kehampaan. Sambil mengatur napasnya dan menarik napas dengan pelan, ia terdiam beberapa saat. Setelah beberapa menit ia bergeming, ia masih berada di kamarnya. Pemuda itu mengelap keringat yang menetes di dahinya. Sambil mengacak-acak rambut ikalnya yang cokelat gelap, ia berkata, “Kenapa? Kenapa mimpi ini datang lagi. Sial!” dan mata pun kembali terpejam. dengan masih satu pertanyaan besar.
***
Bel istirahat berdering, semua murid-murid berhamburan keluar kelas. Seperti biasa, anggota Klub Sastra selalu berkumpul di suatu ruangan yang terletak di lantai dua pojok kelas. Anggotanya hanya terdiri dari 4 orang saja. Yaitu Oreki Houtaro, Chitanda Eru, Ibara Mayaka, dan Fukube Satoshi. Disaat mereka sedang asyik nya mengobrol, tiba-tiba pintu kelas terbuka dengan keras. Brakk.. semua yang berada disana terkejut dan langsung melihat kearah pintu kelas. Di sudut pintu itu terdapat seorang lelaki yang rambutnya berwarna cokelat muda dengan napas yang tersengal-sengal. Sambil mengatur napasnya yang tak beraturan itu, ia menghampiri mereka dan menyerahkan sebuah formulir ke atas meja. Anggota Klub Sastra hanya memandanginya dengan bingung. Pria itu pun mulai berbicara,
“izinkan aku bergabung dengan Klub Sastra kalian..!” mohon pria itu sambil membungkukkan badan.
Setelah pemuda itu memohon barulah mereka mengerti apa maksud kedatangan pemuda itu. Mereka bertepuk tangan untuk pria itu. Satoshi pun bangkit dari tempat duduk.
“Kau diterima…” kata Satoshi sambil menepuk-nepuk pundak pria itu. Setelah dibilang seperti itu oleh Satoshi, wajah pria itu kembali ceria. Setelah itu, mereka meminta pria itu mengenalkan dirinya di hadapan mereka…
“Namaku Sakurada Yuusuke. Aku dari kelas 2-B.” mendengar nama itu disebut Houtaro merasa ada sesuatu yang mengganjal. Sepertinya dahulu ia pernah mengenal pria itu, tapi dia melupakannya karena suatu alasan yang ia lupakan.
Setelah hari itu, mereka menjalani hari-hari dan aktivitas seperti biasa. Suatu hari ketika mereka sedang berkumpul di ruangan itu, Yuusuke mulai menggoda Eru (lagi). Entah kenapa ia berbuat seperti itu. Houtaro melihatnya dengan pandangan sebal dan tiba-tiba Dia menggebrak meja sambil berdiri. Orang yang berada di ruangan itu pun kaget. Tapi kemudian Houtarou duduk lagi karena malu dia keceplosan marah. Yuusuke memandanginya sambil tersenyum seperti baru menemukan sesuatu yg menarik dan dia pun mulai menggoda houtaro..
“wah wah, ada apa denganmu Oreki ??” katanya dengan nada mengejek sambil menghampiri Houtaro yang berada di seberangnya. “apa kau cemburu Oreki ??” tersenyum mengejek. Houtaro hanya menggerutu dalam hatinya dan berlalu pergi keluar koridor untuk menenangkan dirinya. Dia menutup pintu kelasnya dengan kencang sekali membuat semua orang yang berada disana kaget dan terheran-heran. Yuusuke hanya tersenyum mengejek melihatnya. Eru melihatnya dengan rasa cemas.
Houtaro POV
“Apa yg sebenarnya bocah itu lakukan? Bermesraan di ruang klub, membuatku jadi gerah saja. Cih!”Omelku kesal sambil menaruh tanganku disaku.
“Anoo.. permisi…” tiba-tiba terdengar suara lembut seorang cewek menghampiriku. Aku menengok kearah sumber suara itu.
“ya??” balasku dengan tangan yang masih berada di dalam saku celanaku. Aku berusaha meredam kemarahanku. Saat aku melihat kearahnya ternyata dia seorang gadis yang cantik dengan rambut yang berwarna hitam dan dikuncir dengan pita pink.
“Apa benar ini ruang tempat berkumpulnya anggota klub Sastra ??” tanyanya sopan dan malu-malu.
“Ya, memang kenapa ??”
Wajahnya berubah ceria. “Wah, apa kau juga salah satu anggotanya ?? Siapa namamu ?”
“Iya.. Houtaro, Oreki Houtaro. Dan kau siapa ?” balasku bertanya dengan agak sedikit jutek.
“Aku Naomi Agatha.. Jadi kau Oreki Houtaro ya.. aku tak menyangkanya. (^_^) Aku ingin bergabung dengan klubmu.” Aku diam sebentar memikirkan kata-katanya. ‘Apa maksudnya dia bilang, “Aku tak menyangkanya”?!’ –tanyaku heran pada diriku sendiri
“Yasudah, kau tinggal masuk saja kedalam.” Kataku setelah diam sejenak.
“O-oke, tapi bisakah kau mengantarku ?? aku masih agak kaku..” pintanya malu-malu. ‘Sebenarnya aku malas mengantarnya kedalam karena aku masih kesal dengan Sakurada. Tapi apa boleh buat.’ batinku. “baiklah..” jawabku akhirnya. Wajahnya kembali ceria. “asiik..” katanya senang dengan menggandeng tanganku. ‘Apa-apaan dia menggandeng tanganku seenaknya seperti seorang kekasih.. mengesalkan!’ batinku jengkel. Aku pun mulai membuka pintu. Sreegg.. semua melihat ke arahku. Aku heran ada apa.
Author POV
Semua yang melihat Houtaro masuk dengan digandeng oleh seorang wanita, langsung menatap heran dan bertanya-tanya karena Houtaro tak pernah suka digandeng oleh seorang wanita yang tak dikenalnya. Eru yang melihat Houtaro sedang digandeng oleh seorang wanita, matanya terbelalak mungkin karena kaget dan terlihat murung.
‘Siapa gadis itu ?? kenapa dia menggandeng tangan Oreki-san seperti layaknya seorang kekasih? Apa dia kekasihnya ?’ Pikiran negative menghantui Eru. Dia tidak tau harus bagaimana.
“biar kuperkenalkan pada kalian… dia ini anggota baru kita yang ingin bergabung dengan klub sastra..” dengan menunjuk kearah Naomi, Houtaro memulai percakapan dengan nada tidak ikhlas untuk memperkenalkan Naomi. Naomi pun melepaskan tangannya dari lengan Houtaro yang habis digandengnya itu. Houtaro terlihat lega dan kembali ke tempat duduknya.
“Halo… Namaku Agatha Naomi. Aku dari kelas 2-A. Aku ingin bergabung dengan klub kalian ini yang disebut Klub Sastra.” Katanya dengan ceria memperkenalkan dirinya sambil membungkukkan badan. Semuanya menyambut dengan senang. Eru hanya tersenyum datar. Naomi sempat ditanyai kenapa ia tertarik masuk klub Sastra oleh Mayaka. Wajah Houtaro terlihat bete. Naomi mengeluarkan sebuah sebuah buku dari tasnya. Ternyata itu adalah buku karya Hyouka yang baru.
“aku tertarik karena ini,” katanya sambil menunjukkan buku itu. “aku jatuh cinta pada Oreki Houtaro penulis Hyouka itu soalnya dia hebat bisa memecahkan misteri 40 tahun lalu.” Lanjutnya dengan gembira sambil melirik kearah Houtaro. Semua mengangguk tanda mengerti kecuali Houtaro yang kaget dan merasa sebal karena dirinya disangkut pautkan oleh itu. Eru hanya tersenyum datar. Entah perasaan apa yang merasuki dirinya hingga ia kehilangan moodnya setelah Houtaro membawa masuk gadis itu dengan bergandengan.
“Ciee.. Houtaro, sepertinya kau dapat penggemar baru.” Goda Satoshi pada Houtaro. Wajah Houtaro masih terlihat bete.
‘Cewek itu ngapain bawa-bawa namaku sih ! menyebalkan sekali…’ batin Houtaro kesal. ‘sepertinya ini hari menyebalkan ku. Ck,’ keluhnya.
Dan setelah itu barulah mereka menjalani aktivitas seperti biasa.
Ketika pulang sekolah, Naomi meminta Houtaro untuk pulang bareng dengannya. Houtaro tidak mau menerima permintaan itu sebenarnya. Dan kebetulah Eru lewat dengan sepedanya.
“Eh, maaf Naomi aku sudah ada janji untuk pulang bareng Chitanda…” tolak Houtaro lembut. Chitanda yang kebetulan lewat mendengarnya. “Eh ?” Tanya Eru tidak mengerti.
“Ya Chitanda ?? Aku kan pulang bareng denganmu ya ?” Mohon Houtaro pada Eru.
“Eh ? Ap ? tapi…” Eru semakin bingung dan tidak mengerti. “Ya ??” Houtaro memohon lagi, kali ini dengan nada dan tampang yang memelas pada Eru yang merupakan kode untuk Eru. Eru agak sedikit mengerti sekarang, dan ia pun mengangguk. “I-iya.. dia pulang bareng denganku.” Kata Eru akhirnya pada Naomi. “Tuh kan…” Houtaro menambahkan.
“Eeeh ?? Tapi… Yasudahlah,” balas Naomi dengan nada kecewa dan murung. “Kalau begitu aku pulang sendiri saja. Hee” lanjut Naomi lagi dengan senyum yang mungkin agak sedikit di paksakan. Houtaro sangat lega sekali mendengarnya. Dan Naomi pun meninggalkan mereka berdua. Yuusuke juga melihatnya dari kejauhan.
Dalam perjalanan pulang sekolah dan menuju ke rumah, Houtaro dan Eru sempat bercakap-cakap sebentar. Masih agak canggung meski mereka sudah berteman lama. Eru kali ini tidak menggunakan sepedanya, sepedanya hanya dituntun.
“mmm… anoo.. Apa kau… kenal dengan Naomi ?” Tanya Eru dengan agak sedikit kaku dan malu-malu sambil menuntun sepedanya. Sedangkan Houtaro disebelah kirinya.
“Tidak… dia tiba-tiba datang saat aku keluar kelas dan meminta ingin bergabung dengan klub.” Balas Houtaro. Eru hanya mengangguk tanda mengerti. “kenapa memangnya ?” Houtaro balik bertanya.
“Ti tidak.. kukira kamu pacarnya, habis Naomi menggandeng tanganmu.” Balasnya agak sedikit malu.
Dan tiba-tiba mereka berhenti. “Hah ?? Dia pacarku ? ogah banget… dia tiba-tiba menggandeng tanganku nggak tau alasannya kenapa.” Houtaro menjelaskan dengan sedikit sewot. Eru yang mendengarnya hanya tersenyum simpul. Dan mereka melanjut perjalanan.
“Haha… begitu ya, baguslah.” Balas Eru dengan tersenyum. Houtaro agak tidak mengerti kenapa Eru bilang seperti itu. Tapi dia tidak terlalu memikirkannya.
Mereka sampai di persimpangan jalan lampu merah, mereka berpisah disini. Setelah berpamitan dan mengucapkan “bye bye” mereka melanjutkan jalan kearah rumah mereka masing-masing.
***
Tambahan: Ini cerita semau gue, dengan alur dan kalimat yang semau gue. Nggak suka, terserah mau nggak dibaca atau dibaca. ;D
Mohon kritik dan sarannya...
Author : Aulia Sylvain (Hanifah Aulia H) dan Raijuuken (Aleka Rizki A)
Genre : Mystery, Romance
Main Cast :
Oreki Houtaro
Chitanda Eru
Agatha Naomi
Sakurada Yuusuke
Supporting Cast :
Ibara Mayaka
Fukube Satoshi
Disclaimer : Hyouka (Light Novel: Honobu Yonezawa, Manga: Task Ohna)
Sebuah ruang yang sangat gelap. Hanya ada seberkas sinar yang muncul. Ada banyak sosok tak jelas. Ada dua orang yang sedang mengobrol. Tapi pasti ada seseorang yang ia kenal walau buram. Tiba-tiba ia sudah menyaksikan sebuah kepergian seseorang, ia tidak mengenalnya. Hilang—timbul. Gelap… lalu terang… gelap lagi…
Semuanya begitu tampak tak jelas. Seperti ingatan yang buram. Dan tiba-tiba ia menyaksikan sebuah tragedi yang begitu menyeramkan. Seorang gadis terbunuh. Ada darah mengalir!
Pemuda itu terbangun dengan sigap. Napasnya memburu. Ia duduk termangu. Penuh ragu dan kehampaan. Sambil mengatur napasnya dan menarik napas dengan pelan, ia terdiam beberapa saat. Setelah beberapa menit ia bergeming, ia masih berada di kamarnya. Pemuda itu mengelap keringat yang menetes di dahinya. Sambil mengacak-acak rambut ikalnya yang cokelat gelap, ia berkata, “Kenapa? Kenapa mimpi ini datang lagi. Sial!” dan mata pun kembali terpejam. dengan masih satu pertanyaan besar.
***
Bel istirahat berdering, semua murid-murid berhamburan keluar kelas. Seperti biasa, anggota Klub Sastra selalu berkumpul di suatu ruangan yang terletak di lantai dua pojok kelas. Anggotanya hanya terdiri dari 4 orang saja. Yaitu Oreki Houtaro, Chitanda Eru, Ibara Mayaka, dan Fukube Satoshi. Disaat mereka sedang asyik nya mengobrol, tiba-tiba pintu kelas terbuka dengan keras. Brakk.. semua yang berada disana terkejut dan langsung melihat kearah pintu kelas. Di sudut pintu itu terdapat seorang lelaki yang rambutnya berwarna cokelat muda dengan napas yang tersengal-sengal. Sambil mengatur napasnya yang tak beraturan itu, ia menghampiri mereka dan menyerahkan sebuah formulir ke atas meja. Anggota Klub Sastra hanya memandanginya dengan bingung. Pria itu pun mulai berbicara,
“izinkan aku bergabung dengan Klub Sastra kalian..!” mohon pria itu sambil membungkukkan badan.
Setelah pemuda itu memohon barulah mereka mengerti apa maksud kedatangan pemuda itu. Mereka bertepuk tangan untuk pria itu. Satoshi pun bangkit dari tempat duduk.
“Kau diterima…” kata Satoshi sambil menepuk-nepuk pundak pria itu. Setelah dibilang seperti itu oleh Satoshi, wajah pria itu kembali ceria. Setelah itu, mereka meminta pria itu mengenalkan dirinya di hadapan mereka…
“Namaku Sakurada Yuusuke. Aku dari kelas 2-B.” mendengar nama itu disebut Houtaro merasa ada sesuatu yang mengganjal. Sepertinya dahulu ia pernah mengenal pria itu, tapi dia melupakannya karena suatu alasan yang ia lupakan.
Setelah hari itu, mereka menjalani hari-hari dan aktivitas seperti biasa. Suatu hari ketika mereka sedang berkumpul di ruangan itu, Yuusuke mulai menggoda Eru (lagi). Entah kenapa ia berbuat seperti itu. Houtaro melihatnya dengan pandangan sebal dan tiba-tiba Dia menggebrak meja sambil berdiri. Orang yang berada di ruangan itu pun kaget. Tapi kemudian Houtarou duduk lagi karena malu dia keceplosan marah. Yuusuke memandanginya sambil tersenyum seperti baru menemukan sesuatu yg menarik dan dia pun mulai menggoda houtaro..
“wah wah, ada apa denganmu Oreki ??” katanya dengan nada mengejek sambil menghampiri Houtaro yang berada di seberangnya. “apa kau cemburu Oreki ??” tersenyum mengejek. Houtaro hanya menggerutu dalam hatinya dan berlalu pergi keluar koridor untuk menenangkan dirinya. Dia menutup pintu kelasnya dengan kencang sekali membuat semua orang yang berada disana kaget dan terheran-heran. Yuusuke hanya tersenyum mengejek melihatnya. Eru melihatnya dengan rasa cemas.
Houtaro POV
“Apa yg sebenarnya bocah itu lakukan? Bermesraan di ruang klub, membuatku jadi gerah saja. Cih!”Omelku kesal sambil menaruh tanganku disaku.
“Anoo.. permisi…” tiba-tiba terdengar suara lembut seorang cewek menghampiriku. Aku menengok kearah sumber suara itu.
“ya??” balasku dengan tangan yang masih berada di dalam saku celanaku. Aku berusaha meredam kemarahanku. Saat aku melihat kearahnya ternyata dia seorang gadis yang cantik dengan rambut yang berwarna hitam dan dikuncir dengan pita pink.
“Apa benar ini ruang tempat berkumpulnya anggota klub Sastra ??” tanyanya sopan dan malu-malu.
“Ya, memang kenapa ??”
Wajahnya berubah ceria. “Wah, apa kau juga salah satu anggotanya ?? Siapa namamu ?”
“Iya.. Houtaro, Oreki Houtaro. Dan kau siapa ?” balasku bertanya dengan agak sedikit jutek.
“Aku Naomi Agatha.. Jadi kau Oreki Houtaro ya.. aku tak menyangkanya. (^_^) Aku ingin bergabung dengan klubmu.” Aku diam sebentar memikirkan kata-katanya. ‘Apa maksudnya dia bilang, “Aku tak menyangkanya”?!’ –tanyaku heran pada diriku sendiri
“Yasudah, kau tinggal masuk saja kedalam.” Kataku setelah diam sejenak.
“O-oke, tapi bisakah kau mengantarku ?? aku masih agak kaku..” pintanya malu-malu. ‘Sebenarnya aku malas mengantarnya kedalam karena aku masih kesal dengan Sakurada. Tapi apa boleh buat.’ batinku. “baiklah..” jawabku akhirnya. Wajahnya kembali ceria. “asiik..” katanya senang dengan menggandeng tanganku. ‘Apa-apaan dia menggandeng tanganku seenaknya seperti seorang kekasih.. mengesalkan!’ batinku jengkel. Aku pun mulai membuka pintu. Sreegg.. semua melihat ke arahku. Aku heran ada apa.
Author POV
Semua yang melihat Houtaro masuk dengan digandeng oleh seorang wanita, langsung menatap heran dan bertanya-tanya karena Houtaro tak pernah suka digandeng oleh seorang wanita yang tak dikenalnya. Eru yang melihat Houtaro sedang digandeng oleh seorang wanita, matanya terbelalak mungkin karena kaget dan terlihat murung.
‘Siapa gadis itu ?? kenapa dia menggandeng tangan Oreki-san seperti layaknya seorang kekasih? Apa dia kekasihnya ?’ Pikiran negative menghantui Eru. Dia tidak tau harus bagaimana.
“biar kuperkenalkan pada kalian… dia ini anggota baru kita yang ingin bergabung dengan klub sastra..” dengan menunjuk kearah Naomi, Houtaro memulai percakapan dengan nada tidak ikhlas untuk memperkenalkan Naomi. Naomi pun melepaskan tangannya dari lengan Houtaro yang habis digandengnya itu. Houtaro terlihat lega dan kembali ke tempat duduknya.
“Halo… Namaku Agatha Naomi. Aku dari kelas 2-A. Aku ingin bergabung dengan klub kalian ini yang disebut Klub Sastra.” Katanya dengan ceria memperkenalkan dirinya sambil membungkukkan badan. Semuanya menyambut dengan senang. Eru hanya tersenyum datar. Naomi sempat ditanyai kenapa ia tertarik masuk klub Sastra oleh Mayaka. Wajah Houtaro terlihat bete. Naomi mengeluarkan sebuah sebuah buku dari tasnya. Ternyata itu adalah buku karya Hyouka yang baru.
“aku tertarik karena ini,” katanya sambil menunjukkan buku itu. “aku jatuh cinta pada Oreki Houtaro penulis Hyouka itu soalnya dia hebat bisa memecahkan misteri 40 tahun lalu.” Lanjutnya dengan gembira sambil melirik kearah Houtaro. Semua mengangguk tanda mengerti kecuali Houtaro yang kaget dan merasa sebal karena dirinya disangkut pautkan oleh itu. Eru hanya tersenyum datar. Entah perasaan apa yang merasuki dirinya hingga ia kehilangan moodnya setelah Houtaro membawa masuk gadis itu dengan bergandengan.
“Ciee.. Houtaro, sepertinya kau dapat penggemar baru.” Goda Satoshi pada Houtaro. Wajah Houtaro masih terlihat bete.
‘Cewek itu ngapain bawa-bawa namaku sih ! menyebalkan sekali…’ batin Houtaro kesal. ‘sepertinya ini hari menyebalkan ku. Ck,’ keluhnya.
Dan setelah itu barulah mereka menjalani aktivitas seperti biasa.
Ketika pulang sekolah, Naomi meminta Houtaro untuk pulang bareng dengannya. Houtaro tidak mau menerima permintaan itu sebenarnya. Dan kebetulah Eru lewat dengan sepedanya.
“Eh, maaf Naomi aku sudah ada janji untuk pulang bareng Chitanda…” tolak Houtaro lembut. Chitanda yang kebetulan lewat mendengarnya. “Eh ?” Tanya Eru tidak mengerti.
“Ya Chitanda ?? Aku kan pulang bareng denganmu ya ?” Mohon Houtaro pada Eru.
“Eh ? Ap ? tapi…” Eru semakin bingung dan tidak mengerti. “Ya ??” Houtaro memohon lagi, kali ini dengan nada dan tampang yang memelas pada Eru yang merupakan kode untuk Eru. Eru agak sedikit mengerti sekarang, dan ia pun mengangguk. “I-iya.. dia pulang bareng denganku.” Kata Eru akhirnya pada Naomi. “Tuh kan…” Houtaro menambahkan.
“Eeeh ?? Tapi… Yasudahlah,” balas Naomi dengan nada kecewa dan murung. “Kalau begitu aku pulang sendiri saja. Hee” lanjut Naomi lagi dengan senyum yang mungkin agak sedikit di paksakan. Houtaro sangat lega sekali mendengarnya. Dan Naomi pun meninggalkan mereka berdua. Yuusuke juga melihatnya dari kejauhan.
Dalam perjalanan pulang sekolah dan menuju ke rumah, Houtaro dan Eru sempat bercakap-cakap sebentar. Masih agak canggung meski mereka sudah berteman lama. Eru kali ini tidak menggunakan sepedanya, sepedanya hanya dituntun.
“mmm… anoo.. Apa kau… kenal dengan Naomi ?” Tanya Eru dengan agak sedikit kaku dan malu-malu sambil menuntun sepedanya. Sedangkan Houtaro disebelah kirinya.
“Tidak… dia tiba-tiba datang saat aku keluar kelas dan meminta ingin bergabung dengan klub.” Balas Houtaro. Eru hanya mengangguk tanda mengerti. “kenapa memangnya ?” Houtaro balik bertanya.
“Ti tidak.. kukira kamu pacarnya, habis Naomi menggandeng tanganmu.” Balasnya agak sedikit malu.
Dan tiba-tiba mereka berhenti. “Hah ?? Dia pacarku ? ogah banget… dia tiba-tiba menggandeng tanganku nggak tau alasannya kenapa.” Houtaro menjelaskan dengan sedikit sewot. Eru yang mendengarnya hanya tersenyum simpul. Dan mereka melanjut perjalanan.
“Haha… begitu ya, baguslah.” Balas Eru dengan tersenyum. Houtaro agak tidak mengerti kenapa Eru bilang seperti itu. Tapi dia tidak terlalu memikirkannya.
Mereka sampai di persimpangan jalan lampu merah, mereka berpisah disini. Setelah berpamitan dan mengucapkan “bye bye” mereka melanjutkan jalan kearah rumah mereka masing-masing.
***
Tambahan: Ini cerita semau gue, dengan alur dan kalimat yang semau gue. Nggak suka, terserah mau nggak dibaca atau dibaca. ;D
Mohon kritik dan sarannya...
0 Responses so far.
Posting Komentar
Ditunggu Komentarnya... ^_^