Rabu, 31 Desember 2008 di 05.28 Diposting oleh Hanifah Aulia 0 Comments


Di suatu desa,yang bernama desa fura-fura.tinggallah seorang gadis dan ibunya.gadis itu bernama Nada Salwa Fatimah;yang biasa dipanggil Salwa;ia masih berumur 11 tahun dan bersekolah di SDIT ASSANAWIYAH kelas 6.Salwa tinggal berdua dengan ibunya. Sesungguhnya ia mempunyai ayah dan kakak,tetapi mereka berdua telah meninggal.

       Ayahnya sudah meninggal sejak Salwa berumur 5 tahun. Ayahnya meninggal karena kecelakaan ketika pulang kerja. sedangkan kakaknya meninggal karena penyakit TBC kronis. kakaknya mengalami muntah darah,pusing,dan panas yang tinggi.kakaknya saat itu masih smp kelas 2.namanya Nadhia Sara.sedangkan waktu itu Salwa masih berumur 8 tahun.
Diam-diam ibunya mengidap penyakit keturunan yang tidak bisa disembuhkan dan dapat menyebabkan kematian.
saat malam hari,Salwa sedang mebuatkan makanan untuk ibunya.tiba-tiba ibunya berkata,“Salwa,kalau ibu dipanggil tuhan, kamu harus tetep baik kepada sesama dan terus beribadah pada Allah.”nasihat ibunya sambil batuk-batuk.
“ibu jangan bicara seperti itu!nanti kalau beneran gimana?Salwa nggak mau kehilangan ibu!hanya ibu yang salwa miliki didunia ini.”kata Salwa sambil terisak ketika ibunya bicara tentang kematian.
“tapi,umur ibu tinggal sedikit lagi Salwa.kamu harus ikhlas.namanya juga manusia pasti akan mati.kecuali Allah subahanahu wa ta`ala, yang maha Esa.Allah tak akan mati sampai kapanpun.jadi,kamu harus lebih mencitai Allah daripada ibu.”nasihat ibunya lagi.Salwa hanya terdiam didalam pangkuan ibunya sambil menangis.
keesokan harinya,saat masih di pagi buta,suara azan yang syahdu membangunkan Salwa dari tidurnya.ia segera ambil air wudhu dan menjalankan solat subuh. Seusai solat, Salwa membaca beberapa ayat al-qur’an. Setelah mengerjakan ibadahnya ia segera mandi dan menyiapkan makanan.sesaat ia merasa sepi didalam rumah. Ia lupa bahwa ibunya belum bangun juga lalu ia segera membangunkan ibunya.“ibu… ibu…bangun bu!sudah pagi.ibu juga belum sholat shubuh kan?ayo bu bangun!”kata Salwa lembut sambil mengguncang-guncangkan badan ibunya.
muka Salwa terlihat pucat,karena ia takut kalau-kalau ibunya meninggal.setelah lama dibangunkan, Salwa sadar bahwa ibunya belum bangun juga.dan saat ia periksa detak jantungnya,ternyata ibunya sudah….meninggal.mata Salwa terlihat berlinang-linang dan tetes demi tetes, air mata Salwa jatuh membasahi sebagian pipi dan matanya.
“ibu bangun bu!jangan tingalkan Salwa bu!ayo bu bangun bu, bangun!”kata Salwa masih dengan tetesan air matanya dan wajah yang pucat.Salwa terlihat panik sekali, ia tidak tahu harus bagaimana.lalu ia cepat-cepat ambil jilbabnya dan segera mengasih tahu ke tetangganya.
door door door…terdengar gedoran pintu yang keras dirumah pak Mahmud.“iya sebentar!”kata pak Mahmud,salah satu tetangga terdekatnya Salwa.setelah pintu dibuka oleh pak Mahmud,pak Mahmud kaget.
“lho!Salwa kenapa wajahmu pucat?kamu habis nangis?ada apa?”Tanya pak Mahmud kaget.
“anu…,hiks…hiks…ibu saya…hiks…hiks meninggal pak!!!!huaaa…huaaa…!!!”kata Salwa sambil terputus oleh tangisnya dan isakan tangisnya.
“Astaghfirullah…!”kata pak Mahmud kaget.lalu datanglah istrinya pak Mahmud.
“ada apa pak?”kata istrinya cemas.
“anu…bu,ibu saya…hiks…hiks…meninggal!!!hu…hu…”
“Astaghfirullah…sekarang ibumu ada di mana sal?”kata istrinya kaget.
“di…di…hiks…hiks….dirumah bu.”kata Salwa sambil menunjuk ke arah rumahnya.
dengan terburu-buru pak Mahmud dan istrinya berlari menuju rumahnya Salwa.lalu jenazah ibunnya Salwa segera diberi tahu pada pak Rt dan segera di bacakan surat yaasin dan dimakamkan.aku harus ikhlas dan tegar!kata Salwa berjanji dalam hati.tante Hara dan om Arya juga menyelawat.tante Hara adalah adiknya ibunya Salwa.sedangkan dari Ayah tak ada.
setelah menyelawat, tante Hara nyamperin Salwa.
“yang tabah ya sal.ini udah takdir.”kata tante Hara sambil memeluk Salwa,hidungnya sedikit memerah karena tadi menangis.
“iya Tan.hiks…hiks…”kata Salwa sambil terisak..
“oh ya.bagaimana kalau kamu tinggal dirumah tante dulu?”usul tante Hara sambil penasaran akan jawaban dari Salwa.
“tapi…tapi…”kata Salwa ragu-ragu.
“ayolah sal.mau yah.ya…ya…”kata om Arya.
“tapi…”kata Salwa masih ragu.
“ayolah please…Melissa juga mau.”kata om Arya lagi.Melissa adalah anaknya tante Hara dan om Arya.
“iya kak. mau ya kak!”kata Melissa berharap.
“tuh kan Sal.semuanya berharap.tante juga berharap.ini demi kamu juga.”kata tante Hara.
masalahnya Salwa bukannya enggak mau,sebenarnya Salwa mau tapi,ia takut tante Hara,om Arya,dan Melissa akan meninggal.karena semua orang yang dicintai oleh Salwa akan meninggal,buktinya saja ayah,ibu,dan kakaknya meninggal,semua orang itu yang dicintai oleh Salwa.ia tak mau kehilangan lagi.akhirnya ia sudah memutuskan untuk tinggal dengan tante Hara,saat ia sma kelas 2 ia akan tinggal sendiri..
“ummm…baiklah.”kata Salwa sudah memutuskan.
“horreee….eh,alhamdulilah.”kata Melissa senang.
“hahaha…”tawa mereka.
“baiklah, ayo kemaslah barang-barangmu!”kata om Arya.
“iya..”balasnya.
setelah semuanya sudah siap mereka berangkat.rumah tante Hara dan om Arya terletak di desa kakushimaki.kira-kira kalau dari desa fura-fura ke desa kakushimaki sama saja dari Jakarta ke cirebon.mobil mereka sudah sampai dirumah tante Hara.saat sampai dirumah, Salwa segera beristirahat dan tidur.
tahun demi tahun berlalu sudah dan kini Salwa sudah dewasa, kira-kira sudah berumur 16 tahun; sma kelas 2.ia harus menepati janjinya pada dirinya sendiri.saat hari liburan ia minta agar dia hidup sendiri dan diizinkan.mereka melepas Salwa dengan kesedihan, tapi apa gunanya hanya bersedih?tak ada gunanya!.dan Salwapun segera berangkat.selamat tinggal semuanya bye! Kata Salwa dalam hati dan sambil melambaikan tangan pada mereka.

0 Responses so far.

Posting Komentar

Ditunggu Komentarnya... ^_^

Visitor

free counters