Namaku Osy Lalala, tapi teman-temanku memanggilku Osy. Aku mempunyai seorang cowok yang aku suka, dia adik kelasku di sekolah, dia kelas 2 SMP dan sedangkan aku kelas 3 SMP. Tetapi.. ada satu hal yang tidak ku ketahui tentangnya…. Aku tidak tahu namanya dan aku juga tidak tau dia kelas 8 apa… tapi yang pasti aku hanya tau bahwa dia adik kelasku dan kelas 8 SMP. Pertama aku bertemu degannya karena aku selalu seangkot dengannya jika pulang sekolah.. awalnya aku biasa-biasa saja terhadapnya, tapi entah kenapa lama-lama aku mulai punya perasaan khusus padanya… kadang jika aku bertemu dengannya aku selalu memperhatikannya. Jika aku melihat dia ingin naik mobil angkutan umum, aku selalu mengejarnya agar aku bisa seangkot lagi dengannya. Selalu saja aku memperhatikannya, entah kenapa..
Hari itu adalah hari selasa, dan jam pertama di kelasku adalah pelajaran olahraga.. saat pelajaran olahraga berlangsung di lapangan sekolah, aku melihat anak-anak yang dihukum jalan jongkok mengelililngi lapangan 5x karena telat… lalu saat aku memperhatikan anak-anak yang telat di hukum, tiba-tiba aku melihat dia sedang di hukum juga karena telat… entah kenapa, perasaanku sangat senang sekali jika bertemu dia… rasanya aku selalu ingin bertemu dengannya. Kadang jika dia sedang jam olahraga, aku selalu memperhatikannya secara diam-diam.. jika dia pelajaran olahraga, aku pelajaran IPA. Kelasku berada di lantai 1 jadi aku bisa melihatnya olahraga. Jika guru IPA sedang lengah, aku kadang melihat ke arah lapangan sekolah melihat dia yang sedang olahraga, atau aku pura-pura buang sampah hanya untuk melihat dia… nah, yang paling menyenangkan adalah jika guru IPA-ku tidak masuk jadinya aku bisa melihat dia sepuas yang aku mau.
Sebenarnya
aku ingin berkenalan dan menanyakan namanya, tapi sayang aku tidak berani
melakukan itu..
Hari demi
hari pun berlalu, setiap hari jika aku bertemu dengannya aku tetap saja
memperhatikannya tidak ada bosannya. Saat PM (Pendalaman Materi) akan diadakan,
aku ditempati di kelas 8B. lalu saat PM berlangsung aku melihat seisi ruangan
itu, mungkin saja ini adalah kelasnya… pikirku. Ketika aku melihat jadwal piket
di kelas itu, ada yang membuatku menarik, namanya Sandy. Aku jadi teringat akan
kata temanku suatu hari..
Pada saat hari itu adalah saat dia sedang
ada pelajaran olahraga. Lalu aku bertanya pada temanku..
“eh, ri..
cowok yang itu siapa sih namanya ?? lu tau gak ??” tanyaku pada temanku, Riri
sambil menunjukkan jariku ke arah cowok yang ku maksud.
“oooh,,
cowok yang itu.. namanya Sandy la…” jawab Riri.
“ha ? Sandy
??” balasku kurang percaya.
“iya… cowok
yang itu kan ??” jawab Riri lagi sambil menunjuk ke arah cowok itu dan aku
membalasnya dengan anggukan. “iya… itu namanya Sandy.” Katanya Riri.
“ooohh,
Sandy…” balasku dengan angggukan lagi.
Suatu hari aku punya sebuah rencana untuk
memastikannya, aku mengirimkan dia surat berisikan “Hey, kau yang duduk disini.
Siapa namamu ? jika kau ingin membalas surat ini, kau bisa menaruhnya di kolong
mejaku yang berada di pojok kanan dekat jendela barisan kedua di 9B. Ex : anak
cewek kelas 9B” dan menaruhnya di kolong mejanya. Karna aku tak tahu dia duduk
di barisan ke berapa, akhirnya aku berencana mengirimkan suratnya besok saja, karena
aku harus melihat tempat duduknya bearada dimana.
Saat
besoknya, akhirnya ku beranikan diri untuk menulis surat itu saat selesai PM
dan segera ku taruh di kolong mejanya. PM di sekolahku diadakan pada pukul
06.00 pagi. Lalu saat pulang sekolah aku segera memeriksa kolong mejaku apakah
suratku di balas dengannya.. saat aku memeriksanya, hatiku berdegup kencang
takut-takut kalau suratku tidak di balas olehnya. Dan betapa senangnya aku
ketika aku menggenggam sebuah kertas yang berisikan “Hay juga, namaku Sandy.
Kalau kamu ? Ex: Sandy. Kelas 8B.” dan tanpa ba-bi-bu lagi, aku segera
mengambil pulpenku yang di dalam tempat pensil dan segera membalas suratnya.
Isi suratnya adalah,”oohh.. jadi namamu Sandy. Kau ingat tidak, aku kakak kelas
yang selalu seangkot denganmu… namaku Osy. Ex: Osy. 9B.” dan setelah kejadian
itu, aku mulai surat-suratan dengannya. Semakin lama, aku semakin akrab dengannya.
Sampai kami tukar-tukaran nomor handphone.
Lalu selang
beberapa bulan kemudian, aku mendengar bahwa dia sudah pindah sekolah ke daerah
Surabaya karena pekerjaan ayahnya yang dinas disana. Aku mengetahui itu, sejak
aku tak melihat dia lagi dan aku menanyakan pada adik kelas yang sekelas
dengannya juga..
“dek, teman
kamu yang namanya Sandy kemana ?? kok kakak gak lihat dia lagi..” tanyaku pada
adik kelasku, Keysha namanya.
“wah, kakak
gak tau ya,,?? Dia kan udah pindah sekolah ke Surabaya..” Jawabnya. Aku langsung
kaget, Deg.. kenapa pindah ?? kenapa dia tidak beritahu aku sebelumnya ??
sejuta rasa penasaran apa yang menyebabkan dia pindah kesana mengalayangi di
fikiranku.
“lohh,
emang kenapa pindah dek ???” kataku heran.
“katanya
sih karena pekerjaan ayahnya yang dinas disana kak..” balas Keysha.
“oooohh,
gitu…” jawabku sambil angguk-angguk. Dalam hati aku sedih sekali..
“padahal
tanggung banget ya kak ???? udah mau kenaikan kelas.” Katanya lagi.
“heee, iya
dek.. yaudah makasih ya,” kataku sambil berlalu pergi.
“iya kak,
sama-sama.” Balasnya.
Saat
menuruni tangga, aku sangat kecewa padanya dan sedih karena akhirnya aku tidak
bisa melihat dia lagi di sekolah ini..
Kenapa ?? kenapa kamu pindah san ??
kenapa kau tidak beritahu aku sebelumnya jika kau ingin pindah sekolah ?? kataku dalam hati. Aku tidak
menangis, tapi aku menangis di dalam hati. rasa penyesalan tiba, harusnya saat
itu langsung kunyatakan saja perasaanku yang sebenarnya padanya.. tapi, aku
senang sudah bisa mengenalnya. Lalu saat pulang sekolah, dan aku sudah sampai
rumah, aku segera mengambil hp-ku dan segera meneleponnya. Tapi… suara yang ku
tunggu bukanlah dia, melainkan seorang operator yang bilang bahwa nomornya
sudah tidak aktif… memang beberapa hari ini aku kehilangan kontak dengannya.
Dalam hati berfikir, sebenarnya dia berada dimana sekarang…
Bulan demi bulan pun berlalu, akhirnya
tibalah hari kelulusanku…rasanya sangat sedih meninggalkan sekolah SMP tercinta
dan teman-temanku di SMP. Dan aku pun menerima dengan pasrah jika dia pindah
sekolah walau akhirnya aku tahu, jika dia tidak pindah sekolah aku tetap akan
berpisah dengannya juga. Tapi aku senang sudah bisa mengenalnya dan jika aku
dipertemukan dia kembali di suatu tempat, aku ingin bertemu dia di saat yang
tepat dan di waktu yang tepat… segera saat itu juga aku ingin menyatakan
perasaanku yang sebenarnya padanya, bahwa aku menyukainya sudah lama. Aku akan
menunggu saat-saat itu..
***
~The End~
0 Responses so far.
Posting Komentar
Ditunggu Komentarnya... ^_^