Minggu, 06 November 2011 di 01.26 Diposting oleh Hanifah Aulia 0 Comments

      Saat bel istirahat pertama, aku dan Nina biasanya jajan di kantin..
“Nin, kaki ku pegel banget tau rasanya, gara-gara tadi di hukum pas telat..” Curhatku padanya.
“ckckck, kebiasaaan banget deh kamu Ra.. dari SD sampai sekarang kamu telat melulu. Kamu gak bosen apa ?! aku kira di kelas 9 nanti kamu bakal gak telat lagi, eh ternyata masih..” balas Nina yang mendengar curhatanku.
“hehehe.. itulah keunikanku. Oh ya, tadi kelasku ada murid baru lho,, namanya Radith Anggara Putra. Ternyata dia yang telat barengku juga tadi.”
“ooohh..” balas Nina lagi.
“iih, kok Cuma ‘oh’ doang sih ?? kan aku udah cerita panjang lebar sama kamu…”
“hehehe, maap deh,, yaudah makan dulu yukk,”
 Dan kami pun melanjutkan makan…
         Keesokan Harinya.. aku pun berangkat ke sekolah dengan seperti biasanya dan belajar di sekolah dengan seperti biasanya juga…
Saat bel istirahat ke 2 aku mengajak Nina main ke kelasku, dan akhirnya pun dia mau sambil membawa makanan yang kami beli di kantin tadi.. aku mengobrol akrab dengan nina. Lalu tiba-tiba Radith menyapaku,
“Hai, Ra.. lagi makan apa tuh ?? bagi dong..” candanya.
“haaa, bagi-bagi mulu lu.. nih,” balasku sambil menyodorkan makanan yang aku makan padanya.
“thanks ya,”
“iya.” Balasku.
Setelah Radith pergi, Nina menegorku…
“itu siapa Ra ?? kayaknya aku belum pernah lihat dia di sekolah ini..”
“ooh, dia itu Radith, anak baru yang pernah aku certain ke kamu itu lho,,”
“oooh,,” angguknya. “cakep ya.. dia udah punya pacar belum ??”
Aku sontak kaget mendengarnya. Dalam hati aku heran kenapa tiba-tiba Nina tanya begitu padaku..
“mmm, gak tau deh.. kayaknya belum. Kenapa ?? kamu suka ya sama dia ??” godaku.
“hehehehehehe…” Nina hanya tertawa.
“hayoo, jawab….” Godaku lagi sambil menyenggol tangannya dengan sikuku.
“ngg,, sebenarnya sih… iya. Hehhehe,” akunya sambil tertawa. Aku kaget.. dalam hati berkata, “bagaimana nina bisa langsung suka ? padahal kan dia belum kenal sebelumnya dengan radith…”
“ngg.. kamu beneran suka sama Radith nin ??” tanyaku sekali lagi padanya.
“he-eh..”angguknya polos.”sebenarnya aku pernah bertemu dia di jalan… waktu itu ada anjing yang sedang ingin mengejarku, saat itu aku takut sekali.. aku ingin melawan, tapi aku tak bisa.. kau tau sendiri kan kalau aku tuh sebenarnya takut sama anjing ?? lalu, tiba-tiba ada seorang cowok yang menolongku, dia melemparkan batu pada anjing itu… aku kaget, setelah anjing itu pergi aku berterima kasih padanya, dan dia bilang sama-sama dan dia pun langsung pergi.. aku ingin menanyakan namanya tapi dia sudah pergi duluan… tapi aku yakin sekali pasti cowok yang bernama Radith itu orang yang menolongku waktu itu,, aku hafal sekali wajahnya.” kata Nina panjang lebar menceritakan kejadian tersebut padaku.
“oooh.. begitu… waahh,, berarti dia baik sekali yaa sudah menolongmu dari anjing itu.. beruntung sekali kamu Nin. Berarti cinta pada pandangan pertama dong ?? hehehe,” godaku sekali lagi. Dan nina hanya tertawa.
 Saat malam harinya setelah selesai shalat isya, di dalam kamarku sendiri, aku merenung memikirkan tentang nina yang menyukai Radith.. aku pun segera merebahkan tubuhku di kasur..
“haaahh,, jika memang Nina menyukai Radith,, baik, mulai besok aku akan membantu Nina…” kataku. Dan aku pun mulai mematikan lampu dan segera tidur, karena besok aku akan kembali sekolah.
                                                          ***
 Hari demi hari pun berlalu…
Aku semakin akrab dengan Radith, sebenarnya aku tidak ingin mengkhianati sahabat ku sendiri.. tapi memang, yang namanya perasaan itu tak bisa di bohongi, semakin lama aku semakin akrab dengan Radith, dan aku pun mulai mempunyai perasaan khusus padanya… aku tidak tahu itu perasaan apa, tapi yang jelas jika aku bersamanya aku merasa nyaman, dan hatiku terasa cenat cenut tapi aku sangat senang sekali jika dia bersamaku, tetapi jika dia akrab dengan gadis lain aku merasa cemburu. ‘apakah aku……… jatuh cinta pada Radith ?’ pikirku di suatu waktu. Aku bingung sekali, aku tidak tau harus bagaimana… apa aku bilang saja pada Nina kalau aku juga menyukai Radith, atau aku pendam saja ??. ugh, aku bingung…
“Hei, kau sedang apa ra ?” sahut Nina mengagetkanku sambil menepuk pundakku.
“eh, kamu Nina… kamu ngagetin aku aja deh…” kataku. Saat itu aku sedang berada di taman sekolah.
“hehe.. abis daritadi aku perhatiin kamu ngelamun terus… ada apa sih ?? cerita dong..” balas Nina sambil duduk di sebelahku.
“hehe, engga ah..” kataku sambil memeletkan lidah.
“iih, kok gitu sih.. kan aku sahabat kamu.”
“biarin..” balasku.
“yaudah deh, kalo kamu gak mau cerita, aku ngga akan maksa kok..” katanya Nina sambil tersenyum. Dan aku pun hanya cengar-cengir. “dih, cengar cengir lagi !” kata Nina lagi.
“hahhahaha..” aku mulai tertawa. Nina yang melihatku, hanya memandang aneh dan dengan penuh tanda tanya. Maaf Nin.. aku ngga bisa cerita hal ini sama kamu..

To be continued..

0 Responses so far.

Posting Komentar

Ditunggu Komentarnya... ^_^

Visitor

free counters