Saat
bel istirahat pertama, aku dan Nina biasanya jajan di kantin..
“hehehe.. itulah keunikanku. Oh ya, tadi kelasku ada murid baru lho,, namanya Radith Anggara Putra. Ternyata dia yang telat barengku juga tadi.”
“Nin,
kaki ku pegel banget tau rasanya, gara-gara tadi di hukum pas telat..” Curhatku
padanya.
“ckckck,
kebiasaaan banget deh kamu Ra.. dari SD sampai sekarang kamu telat melulu. Kamu
gak bosen apa ?! aku kira di kelas 9 nanti kamu bakal gak telat lagi, eh ternyata
masih..” balas Nina yang mendengar curhatanku.“hehehe.. itulah keunikanku. Oh ya, tadi kelasku ada murid baru lho,, namanya Radith Anggara Putra. Ternyata dia yang telat barengku juga tadi.”
“ooohh..”
balas Nina lagi.
“iih,
kok Cuma ‘oh’ doang sih ?? kan aku udah cerita panjang lebar sama kamu…”
“hehehe,
maap deh,, yaudah makan dulu yukk,”
Dan kami pun melanjutkan makan…
Keesokan Harinya.. aku pun berangkat ke
sekolah dengan seperti biasanya dan belajar di sekolah dengan seperti biasanya juga…
Saat
bel istirahat ke 2 aku mengajak Nina main ke kelasku, dan akhirnya pun dia mau
sambil membawa makanan yang kami beli di kantin tadi.. aku mengobrol akrab
dengan nina. Lalu tiba-tiba Radith menyapaku,
“Hai,
Ra.. lagi makan apa tuh ?? bagi dong..” candanya.
“haaa,
bagi-bagi mulu lu.. nih,” balasku sambil menyodorkan makanan yang aku makan
padanya.
“thanks
ya,”
“iya.”
Balasku.
Setelah Radith pergi, Nina menegorku…
“itu
siapa Ra ?? kayaknya aku belum pernah lihat dia di sekolah ini..”
“ooh,
dia itu Radith, anak baru yang pernah aku certain ke kamu itu lho,,”
“oooh,,”
angguknya. “cakep ya.. dia udah punya pacar belum ??”
Aku
sontak kaget mendengarnya. Dalam hati aku heran kenapa tiba-tiba Nina tanya
begitu padaku..
“mmm,
gak tau deh.. kayaknya belum. Kenapa ?? kamu suka ya sama dia ??” godaku.
“hehehehehehe…”
Nina hanya tertawa.
“hayoo,
jawab….” Godaku lagi sambil menyenggol tangannya dengan sikuku.
“ngg,,
sebenarnya sih… iya. Hehhehe,” akunya sambil tertawa. Aku kaget.. dalam hati
berkata, “bagaimana nina bisa langsung suka ? padahal kan dia belum kenal
sebelumnya dengan radith…”
“ngg..
kamu beneran suka sama Radith nin ??” tanyaku sekali lagi padanya.
“he-eh..”angguknya
polos.”sebenarnya aku pernah bertemu dia di jalan… waktu itu ada anjing yang
sedang ingin mengejarku, saat itu aku takut sekali.. aku ingin melawan, tapi
aku tak bisa.. kau tau sendiri kan kalau aku tuh sebenarnya takut sama anjing
?? lalu, tiba-tiba ada seorang cowok yang menolongku, dia melemparkan batu pada
anjing itu… aku kaget, setelah anjing itu pergi aku berterima kasih padanya,
dan dia bilang sama-sama dan dia pun langsung pergi.. aku ingin menanyakan
namanya tapi dia sudah pergi duluan… tapi aku yakin sekali pasti cowok yang
bernama Radith itu orang yang menolongku waktu itu,, aku hafal sekali wajahnya.”
kata Nina panjang lebar menceritakan kejadian tersebut padaku.
“oooh..
begitu… waahh,, berarti dia baik sekali yaa sudah menolongmu dari anjing itu..
beruntung sekali kamu Nin. Berarti cinta pada pandangan pertama dong ??
hehehe,” godaku sekali lagi. Dan nina hanya tertawa.
Saat malam harinya setelah selesai shalat isya,
di dalam kamarku sendiri, aku merenung memikirkan tentang nina yang menyukai
Radith.. aku pun segera merebahkan tubuhku di kasur..
“haaahh,,
jika memang Nina menyukai Radith,, baik, mulai besok aku akan membantu Nina…”
kataku. Dan aku pun mulai mematikan lampu dan segera tidur, karena besok aku
akan kembali sekolah.
***
Hari demi hari pun berlalu…
Aku
semakin akrab dengan Radith, sebenarnya aku tidak ingin mengkhianati sahabat ku
sendiri.. tapi memang, yang namanya perasaan itu tak bisa di bohongi, semakin
lama aku semakin akrab dengan Radith, dan aku pun mulai mempunyai perasaan
khusus padanya… aku tidak tahu itu perasaan apa, tapi yang jelas jika aku bersamanya
aku merasa nyaman, dan hatiku terasa cenat cenut tapi aku sangat senang sekali
jika dia bersamaku, tetapi jika dia akrab dengan gadis lain aku merasa cemburu.
‘apakah aku……… jatuh cinta pada Radith ?’ pikirku di suatu waktu. Aku bingung
sekali, aku tidak tau harus bagaimana… apa aku bilang saja pada Nina kalau aku juga
menyukai Radith, atau aku pendam saja ??. ugh, aku bingung…
“Hei,
kau sedang apa ra ?” sahut Nina mengagetkanku sambil menepuk pundakku.
“eh,
kamu Nina… kamu ngagetin aku aja deh…” kataku. Saat itu aku sedang berada di
taman sekolah.
“hehe..
abis daritadi aku perhatiin kamu ngelamun terus… ada apa sih ?? cerita dong..”
balas Nina sambil duduk di sebelahku.
“hehe,
engga ah..” kataku sambil memeletkan lidah.
“iih,
kok gitu sih.. kan aku sahabat kamu.”
“biarin..”
balasku.
“yaudah
deh, kalo kamu gak mau cerita, aku ngga akan maksa kok..” katanya Nina sambil
tersenyum. Dan aku pun hanya cengar-cengir. “dih, cengar cengir lagi !” kata
Nina lagi.
“hahhahaha..”
aku mulai tertawa. Nina yang melihatku, hanya memandang aneh dan dengan penuh
tanda tanya. Maaf Nin.. aku ngga bisa cerita hal ini sama kamu..
To be continued..
0 Responses so far.
Posting Komentar
Ditunggu Komentarnya... ^_^